tugas koperasi

Senin, 29 November 2010

memahami cara investasi saham

I.LATAR BELAKANG
“the madnees of crowds”itulah istilah yang digunakan oleh burton g.malkiel dalam bukunya yang berjudul :”A Random Walk Down Wall Street”,untuk menggambarkan masyarakat yang ingin mencari keuntungan sebsar-besarnya dalam waktu yang sesinggkat-singkatnya tanpa dasar pemikiran yang rasional.
Keinginan manusia seperti itu adalah naluri manusia di mana saja.sejarah telah mencatat bagaimana misalnya masyarakat di negeri belanda pada abad ke enam beramai-ramai memborong bibit bunga tulip dalam rangka mendapatkan keuntungan yang tinggi dalam waktu yang singkat.kelangkaan bunga tulip yang disebabkan oleh hama telah menyebabkan harga bibit bunga tulip dalam bentuk suing meningkat cepat.gejala ini telah memberikan keuntungan yang tidak sedikit bagi mereka yang telah terlanjur membeli bibit tersebut.hukum ekonomi mengatakan bahwa dengan suplai yang tetap,tambahan permintaan akan menyebabkan harga akan meningkat (ceteris paribus).
“The madnees of crowds” juga terjadi di Indonesia.harga-harga saham meningkat dengan cepat dari indeks sebesar 68 menjadi 600 dalam waktu kurang dari tiga tahu.kemudian seperti telah dapat diduga harga-harga saham meluncur ke indeks 240 pada bulan November 1991.kemudian tahun 1992 IHSG meningkat dari 274,3 menjadi 637,4.lalu terjun menjadi 398,0 di tahun 1998 karena situasi krisis.
Untuk menghindari “madnees” atau kegilaan tersebut perlu mencoba menjelaskan teori atau forsula yang lazim digunakan untuk menghitung nilai sesungguhnya dari suatu asset atau saham
2 PEMBAHASAN
Dalam teori mmanajeman keuangan modern disebutkan bahwa tujuan perusahaan adalah untuk memaksimumkan kekayaan para pemegang ssaham .untuk dapat mewwujudkan tujuan tersebut manager keuangan harus mampu memanfaatkan dana yang teersedia untuk investasi padasuatu investasi yyang menguntunkan.pendapat lain dari jogianto (1998),investasi dapat dideffinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang effisien selama periode tertentu.
Salah satu analisis yang dapat digunakan untuk caaon investor adalah anallisis fundamental.analisis ini sangat berhubungan dengan kondisi perusahaan.data yang dipakai sebenarnya adalah data historis yaitu resiko yang telah lewat .analisis yang di gunakan adalah rasio keuangan yang pada dasarnya melihat hubungan antar pos dalam laaporan keuangan perusahaan yang menceminkan keadaan keuangan sserta hasil opersional peerusahaan.
2.1konsep model security market line
Seperti dijelaskan sebulumnya,bahwa resiko total terdiri dari resiko tidak sistimatis ,sementara itu resiko tidak sistimatis atau sering disebut risiko finansial adalah risko yang berhubungan dengan resiko.untuk mengukur nondiversiabel risk iini dapat mengunakan koefisien beta untuk mengukur nondiversiabel risk.
Formula CAPM dapatr ditulis sebagai berikut: Ri=Rf+(Rm+Rf)i
Keterangan
Ri=tingkat return yang ddiucapkan
Rf=tingakat bunga bebas resiko
βi=koefisien beta saham
Rm =tingakat keuntungan portofoolio pasar
Dari formula diatas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi risiko semakin tinggi return yang di harapkan dan sebaliknya semakin rendah risiko semakin rendah pula return yang diharapkan.
2.2 risk dan return
Menurut wiliam (1997)risiko didefinisikan sebagai berikut:” risk can be defined as te chance of financial loss.assets with greater chances of loss are viewer as more risky than those with lesser chance of loss”
Dari definisi tersebut di atas risiko di pandang sebagai peluang menderita kerugian euangan.menurut jogianto (1998)dalam membuatkeputusan investasi sebenarnya investor belum mengetahui tingkat return (rate of return) karena return yang diharapkan (expeted return)memang belum terjadi,sehingga belum di ketahui dengan tepat berapa nilainya.semakin besar besar risiko suatu sekuritas maka tingkat return yang di harapkan juga semakin besar.


2.3 penilaian asset secara umum
Nilaiintrinsik (intrisik value) atau harga yang pantas suatu asset baik asset fisik (physical asset )maupun asset keuangan adalah penjumlahan nilai sekarang (present value) dari arus uang(cash flow)yang diciptakan oleh asset yang bersangkutan selama umur ekonomis asset tersebut.secara matematis nilai intrinsic suatu asset (P0) adalah:

Po=C1 + C2 + C3 + Ct
(1+r) (1+r) (1+r) (1+r)t
N
Po= ∑ Ct
T = 1 (1+r)
C1 adalah arus kas (cash flow)untuk periode t, t adalah periode(tahun,kuartalan,tengah tahunan,bulanan atau harian),r atau required rate of return atau risk adjusted discount rate atau hurdle rate”adalah tingkat bunga yang di tuntut oleh investor sehubungan dengan opportunity cost dan resiko melekat pada asset i

R1=rf+rpi
Rf=risk free rate atau tingkat bunga bebas default risk
Rpi=risk premium atau premium resiko adalah tambahan return yang dituntut oleh investor karena ia mau menanggung resiko.besarnya resiko ini dapat dinyatakan oloeh besarnya deviasi standar dari return dan koefisien β
2.4 menentukan nilai intrinsic saham
Seperti telah dijelaskan sebelumnya nilai intrinsik suatu asset adalah penjumlahan nilai sekarang dari cash flow yng dihasilkan oleh asset yang bersangkutanuntuk saham maka cash flow yang dihasilkan adalah arus deviden yang akan diterma oleh investor di masa yang akan datang
Secara toritis terdapat iga kemungkinan pola perkembangan deviden dimasa yang akan datang sekaligus pula akan memberikan model atau formulayang berbeda,pola tersebut adalah:
1. Deviden tetap(saham refen atau preferred stock sama dengan obligasi) akan menghasilkan discounted fixed deviden model.
2. Deviden berkembang dengan laju pertumbuhan yang constant.
3. Deviden berkembang dengan laju pertumbuhan yang berbeda.
3 KESIMPULAN
Adapun tujuan penilitian ini adalah sebagai refrensi bagi perusahaan untuk lebih memperhatikan factor fundamental perusahaan dalam mengeliminir pengaruh resiko pasar sehingga nilai perusahaan akan lebih tinggi dan akhirnya akan bisa membrikan kemakmuran bagi stakeholders
4 DAFTAR PUSTAKA
Bodie,kane and marcus,investment,2006,Irwin,Homewood
Burton G Malkiel,A Random walk down street,w.w Norton&company,new York-london 1990
Google,journal bisnis dan management
Weston,J Fred,Copeland,Thomas E “manjeman keuangan”edisi kedelapan penerbit erlangga,Jakarta,1996

Tidak ada komentar:

Posting Komentar