tugas koperasi

Rabu, 07 April 2010

fenomena artis dalam politik indonesia

Di berbagai infotainment atau di berita Headline News ramai diperbincangkan tentang eksistensi Julia Perez yang dikabarkan akan mencalonkan diri menjadi Bupati Kabupaten Pacitan yaitu sebuah kabupaten di Propinsi Jawa Timur yang namanya jarang banget terdengar di kancah Nasional.

Banyak yang mencela, mementahkan, tidak setuju dan angkat bicara. Semua pada heboh dan meragukan kemampuan artis “ Belah Duren” tersebut dalam berpolitik. Bahkan ada yang mengatakan dengan nada melecehkan : Bisa apa dia?? Wong kerjanya aja tiap hari cuma dugem, ke salon, pacaran dengan bule gak jelas dan pake baju yang kurang bahan begitu?
Sampai-sampai keluarga presiden yang bermukim di pacitan juga ikut berkomentar
Lho…lho…lho…kok jadi gini?

Apa kita emang biasa melihat orang dari sisi negatifnya aja sih? Gak bisa apa lihat dari sisi positif seseorang?

Jupe bukanlah satu-satunya artis yang terjun ke Dunia Politik. Setelah sebelumnya masyakat di hebohkan dengan masuknya Ayu Azhari ke dalam deretan calon Wakil Bupati Sukabumi. Sama kaya Jupe, terjadi pro dan kontra.

Tak sedikit cibiran di alamatkan ke Ayu Azhari melihat sisi negative kehidupan pribadi Ayu Azhari yang sering menimbulkan sensasi, termasuk keluarganya yang hobby bikin ulah “aneh-aneh”.
Tak jarang Artis juga bisa sukses di kancah Politik, sebut saja yang sukses di Pemerintahan Daerah : Rano Karno yang kini menjadi Wakil Bupati Tangerang, Dicky Chandra yang kini menjadi Wakil Bupati Garut, Dede Yusuf yang kini menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat.

Belum lagi yang duduk sebagai anggota Dewan : Eko Patrio, Ajie Massaid, Angelina Sondakh, Venna Melinda, Rieke Diah Pitaloka, Ingrid Tanzil dan masih banyak lagi deretan nama artis lainnya.

Beberapa pendapat mengatakan keprihatinan dengan keadaan ini, menurut mereka fenomena artis terjun ke dunia politik adalah akibat kurangnya pengkaderan partai sehingga partai mengalami krisis kader berkualitas yang bisa dijadikan tokoh yang mampu membawa masyarakat menjadi panutan.ini juga yang di manfaatkan oleh partai-partai di indonesia dengan menggandeng artis-artis guna untuk mencari suara rakyat di parlemen.

Menurut saya sendiri?

Sah-sah saja bila artis mau mencalonkan diri menjadi Bupati, Gubernur atau bahkan Presiden sekalipun. Mereka juga sama kaya kita, sebagai warga Negara Indonesia yang berhak berpatisipasi dalam politik.

Bahkan mereka mungkin kemampuan mereka lebih mampu dari pada kita lho, buktinya, nama mereka bisa se ngetop dan tetap eksis di dunia ke artisan sampai sekarang.

Jangan salah, jalan untuk menjadi artis, merintis karier untuk menjadi selebriti juga tak mudah. Mereka harus menempuh jalan berliku dan kerja keras.

Namun, masyarakat pun juga berhak menilai, memilih dan berpendapat mana yang pantas dan membuat mereka merasa sreg untuk dijadikan pemimpin. Kalau para artis tersebut menurut mereka gak pantes, gak layak dan gak membuat mereka nyaman untuk dipilih jadi pemimpin ya engga usah dipilih.

Anggep saja, kalo memang menurut kita si Artist tersebut ngga layak untuk dipilih tapi dikemudian hari ternyata sampe terpilih jadi berarti yang milih itu matanya juling dan bego semua.

Mau mencalonkan diri, kampanye segeber apapun, berkoar-koar meyakinkan diri bahwa mereka mampu selebar apapun, kalo emang kita ngga sreg untuk memilih jadi Pemimpin ya engga usah dipilih,semua itu dikebalikan lagi kepada masyarakat yang memilih apakah si artis mampu menjadi panutan apa tidak,jangan Cuma berdebat saja tanpa melihat dulu kemampuan seseorang.

Simple kan? Gitu aja kok repot…
ha...ha..ha...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar